Kamis, 31 Desember 2009

contoh pengajaran remidial

A. IDENTITAS ANAK

Nama : Siti (nama samaran)

Usia : 14 (Empat belas) tahun

Kelas : 6 (Enam) SDLB

Sekolah : SLB x

saudara : 2 (dua) dari 3 (tiga) bersaudara

Alamat : sukadasi maju

Nama Ayah: Suparman

Nama Ibu : Sarifah

B. MENELAAH KASUS

Siti adalah seorang anak tunarungu. Telinga kanannya dapat mendengar meskipun samar-samar, Sedangkan telinga kirinya tidak dapat mendengar. Pada awal siti mengalami kesulitan dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu pada materi negara-negara di Asia Tenggara. Siti tidak faham tentang lokasi negara dan macam-macam bentuk pemerintahannya. Hal ini disebabkan dari segi intern adalah daya absrak dan ingatan anak yang kurang bila dibanding anak normal; Tingkat pemahaman anak tunarungu juga lebih sulit sebab kosa kata yang dimiliki anak sedikit, sehingga lebih sulit memberi pemahaman pada anak tunarungu; dan segi ekstern adalah mengenai kondisi sekolah yaitu dari segi sumber daya manusia yang kurang mendukung, guru jarang masuk kelas, penggunaan metode dan media yang monoton, guru kurang kreatif dan tampak kurang loyal. Guru lebih sering datang memberikan tugas soal lalu pergi, atau kadang datang sekedar meminta anak untuk merangkum materi yang ada di buku paket. Padahal semua siswa sudah mempunyai buku paket tersebut. Rekomendasinya adalah 3x30 menit dalam seminggu. Menggunakan media atlas, gambar simbul negara dan kartu deskripsi macm-macam negara. Bila ini dilakukan dengan baik maka anak akan mengalami peningkatan pemahaman tentang materi negara-negara di Asia Tenggara.

Setelah saya kembali ke sekolah lagi ternyata siti sudah tidak mengalami kesulitan belajar dalam mata pelajarn Ilmu Pengetahuan Sosial tersebut. Siti justru memaparkan tentang materi yang tengah dirasa paling sulit, Yaitu matematika pada materi volume bangun ruang. Siti sudah menguasai konsep tambah kurang dengan baik tetapi pada penerapan dalam rumus menghitung volume bangun ruang merasa kesulitan, dikarenakan berhubungan dengan penghitungan waktu.

C. ALTERNATIF TINDAKAN

1. Tujuan Pengajaran Remidial

Pemberian pengajaran remidial bertujuan agar peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar dapat mencapai pemahaman materi dan peningkatan prestasi, minimal diatas kriteria minimum (KM) melalui proses perbaikan.

2. Waktu

Oleh sebab yang melakukan remidial adalah mahasiswa sendiri, maka waktu pelaksanaan pengajaran remidial dilakukan pada saat jam istirahat dan setelah pulang sekolah.

3. Materi

Materi pengajaran remidial adalah materi menghitung volume bangun ruang.

4. Metode

Tanya jawab dan pemberian tugas.

5. Media

a) Jam beker

b) Bangun ruang kubus ( toples kotak )

c) Air

6. Strategi

a) Tentor menjelaskan dengan media yang sebelumnya telah dipersiapkan.

b) Tanya jawab tentang kesulitan/faham tentang simulasi dan latihan soal yang dikerjakan bersama.

c) Pemberian tugas.

7. Sumber belajar

a) Lingkungan sekolah

b) Alat peraga

8. Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan melihat hasil latihan yang telah dikerjakan oleh anak. Bila benar semua berarti anak sudah tidak mengalami kesulitan belajar. Bila hanya benar setengah atau justru kurang dari setengah maka perlu dilakukan pengajaran remidial dan metode yang lebih tepat agar anak menguasai tersebut.

D. PELAKSANAAN REMEDIAL

Selama proses pengajaran remidial anak memperhatikan dengan seksama. Jika ada sesuatu hal yang belum jelas maka anak tidak segan-segan untuk bertanya. Selama proses berjalan mengalami kendala dalam penyampaian. Penyampaiannya harus pelan-pelan dan menggunakan metode komtal dengan lebih dominan memakai bahasa isyarat, karena anak kurang memahami dengan bahasa oral. Awal pertemuan kami merasa kesulitan beradaptasi dengan keterbatasan yang dimiliki masing-masing, yaitu mahasiswa sedikit mengetahui bahasa isyarat, sedangkan anak hanya sedikit memahami bahasa oral. seringkali kami menggunakan tulisan untuk menjelaskan maksud masing-masing. lama-lama kami dapat beradaptasi dengan baik. Kami dapat memahami apa maksud masing-masing dengan sesekali menuliskannya. Anak sudah terbiasa dengan bibir mahasiswa sehingga dapat lip reading, mahasiswa juga dapat belajar bahasa isyarat dalam proses pengajaran remidial.

Pertama mahasiswa melakukan simulasi pengisian air ke dalam toples kotak. Dari sini diketahui bahwa proses menuangkan memerlukan waktu pengisian. Sehingga dapat menjelaskan tentang rumus volume bangun ruang yang sedang dibahas. Kedua, mahasiswa melakukan latihan bersama. Memberitahu langkah-langkah pengerjaan. Terjadi proses tanya jawab antara anak dan mahasiswa. Selanjutnya anak diberikan tugas latihan mengerjakan soal penghitungan volume bangun ruang. Selama proses berlangsung anak mengalami kesulitan, maka mahasiswa segera memberikan bantuan agar anak faham dan kemali mengarjakan secara mandiri. Setelah selesai mahasiwa mengevaluasi hasil latihan dan memberikan tugas untuk diidentifikasi tentang kesulitan belajar anak.

E. PENGUKURAN HASIL BELAJAR

Hasil pengajaran remidial dapat dikatakan berhasil. Hal ini sudah sesuai dengan tujuan pengajaran remidial yaitu agar peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar dapat mencapai pemahaman materi dan peningkatan prestasi, minimal diatas kriteria minimum (KM) melalui proses perbaikan. Terbukti anak dapat memahami konsep waktu (jam, menit, detik), anak sudah dapat mampu menghitung volume bangun ruang.

F. REDIAGNOSTIK

Dari hasil pengukuran hasil belajar dapat dijadikan rediagnosis yaitu tentang kondisi anak sebagai berikut. Anak sudah tidak mengalami kesulitan belajar pada materi menghitung volume bangun ruang. Anak mengetahui bahwa bangun ruang dapat diisi karena mempunyai ruang dan dapat dihitung volumenya. Anak mengetahui konsep waktu, satu jam ada berapa menit, satu menit ada berapa detik, dan bila dibalik-balik masih agak bingung tetapi anak dapat menjawabnya dengan baik. Pengajaran remidial ini dapat dikatakan berhasil dan dapat diakhiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mua komentar yuuuk