Selasa, 30 November 2010

Pengembangan Kurikulum berpusat pata Anak

curriculum children centered

Keberadaan kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun merupakan suatu persiapan bagi peserta didik. Anak didik diharapkan mendapat sejumlah pengalaman baru yang dikemudian hari dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan peserrta didik, agar dapat memenuhi bekal hidupnya kelak (Abdullah idi.2007:206).

A. Anak Sebagai Peserta Didik

Peserta didik sebagai anak memiliki perbedaan dalam kemampuan, bakat, minat, potensi, watak, ketahanan, semangat, motivasi dan lain sebagainya. Peserta didik menurut dwi siwoyo (207:92) adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi dirinya melalui proses pendidikan

B. Perkembangan Anak

Asas perkembangan psikologis anak (nasution.2001:97) sebagai berikut:

· Anak berkembang melalui tahap-tahap tertentu,ada masa bayi, masa kanak-kanak pemula, masa kanak-kanak lanjutan,masa transesensis dan adolensesi. Pada tahap taraf perkembangan anak mempunyai sifat-sifat dan kebutuhan tertentu.

· Kecepatan perkembangan tidak merata. Ada saat-saat cepat atau ada masa-masa saat seakan-akan tidak ada perkembangan yang disebut “plateau”, ada pula anak yang perkembangannya lamban atau retardasi.

· Ada perbedaat pola pada anak-anak. Misalnya anak diajarkan membaca tapi selalu gagal itu disebabkan anak belum matang. Memaksakan anak mempelajari sesuatu sebelum anak matang hanya akan membuat anak frustasi.

· Adanya pola umum perkembangan anak memungkinkan perkembangan kurikulumuntuk memperkirakan bahan ajar apa yang sesuai dengan kelompok umur mereka.

Penting sekali mempertimbangkan perkembangan anak yang berbeda untuk pengembangan kurikulum. Karena kurikulum biasanya berasumsi semua perkembangan anak sama, maka ditentukan bahan pelajaran yang sama, metode yang sama, media dalam proses belajar mengajar. Akan sangat menguntungkan anak bila ada variasa dalam mengajar. Banyak macam usaha untuk memperhatikan perbedaan individual pada anak. Akan tetapi pelaksanaan memerlukan guru yang lebih kompeten.

C. Teori Belajar Humanistik Sebagai Teori Pendukung

Menurut Rogers (dalam abuahmadi) yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu:

1. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.

2. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya. Pengorganisasian bahan pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa

3. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.

4. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.

Dari bukunya Freedom To Learn, ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip dasar humanistik yang penting diantaranya ialah :

a. Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami.

b. Belajar yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksud sendiri.

c. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya sendiri diangap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.

d. Tugas-tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan dan diasimilasikan apabila ancaman-ancaman dari luar itu semakin kecil.

e. Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses belajar.

f. Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya.

g. Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut bertanggungjawab terhadap proses belajar itu.

h. Belajar inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari.

i. Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas, lebih mudah dicapai terutama jika siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengritik dirinya sendiri dan penilaian dari orang lain merupakan cara kedua yang penting.

j. Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam diri sendiri mengenai proses perubahan itu.

D. Desain Kurikulum

Bila menoleh dari perkembangan pada masa anak sebagai peserta didik maka dapat di implementasikan dalam desain kurikulum (purwandari. 2005:10)dan diambil dari longstreet dan shane(1993)

1. Isi kurikulum harus memuat sisi kehidupan dari siswa.

2. Pendidikan harus diberikan tepat waktu dan terarah sehingga perkembangan yang sedang berlangsus dapat teroptimalisasi. Akan tetapi perlu ditekankan bahwa masing-masing individu memiliki irama sendiri dalam perkembangannya ada yang cepat dan ada yang lambat sehingga proses pembelajaran harus menghargai keunikan masing-masing. Alokasi waktu juga harus mempertimbangakan tingkat kemampuan dalam tahap perkembangan.

3. Metode dan media pembelajaraan disesuaikan dengan tahap perkembangan peserta didik. Meskipun individu mempunyai irama perkembangan masing-masing, namun individu masih dalam garis perkembangan secara umum, sehingga alat peraga atau metode dapat digunakan dalam rentang waktu relatif lama, tidak selalu ganti.

4. Memfasilitasi atau memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bereksplorasi dan berkreasi.

5. Individu mempunyai potensi dan lingkungan sama berpengaruh dalam perkembangan pendidikan individu. Misal bila anak mempunyai bakat namun lingkungan tidak mendukung maka potensi anak tidak akan berkembang. Untuk itu lingkungan harus dimanipulasi untuk mendukung potensi belajar. Implementasi dalam kurikulum: pendidik harus memberikan lingkungan pendidikan yang bervariasi sehingga potensi anak dapat teroptimalisasi.

E. Evaluasi kurikulum

Evaluasi adalah proses mengukur dan menilai,bila dikaitannya dengan kurikulum yaitu proses mengukur dan menilai keberhasilan suatu kurukulum. Hasilnya dapat di buat sebagai acuan untuk menentukan perbaikan kurikulum seperti penilaian pendidikan, poses dan tindak lanjut pendidikan baik yang menyangkut peorangan, kelompok maupun kelembagaan. Menurut torndike dan hagen (1961) dalam sugihartono (2007:134) tujuan dan kegunaan penilaian pendidikan dapat diarahkan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut: Pengajaran, Hasil belajar, Diagnosis dan usaha perbaikan, Penempatan, Seseksi, Bimbingan dan konseling, Kurikulum, Penilaian kelembagaan

Menentukan isi

Langkah dalam pengembangan kurikulum:

Merumuskan tujuan








Mengadakan evalualuasi


PBM











Sumber:

Abdullah idi. 2007. Pengembangan kurikulum teori dan praktik. Yogyakarta: ar-Ruzz

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono.psikologi belajar dalam Trimanjuniarso.wordpress.com. diambil 28 mei 2010

Dwi siswoyo, dkk.2007. ilmu pendidikan. Yogyakarta:uny press

Longstreet and shane.1993. (literatur dari dosen)

Nasution.2001. asas-asas kurikulum. Jakarta: sinar grafika offset

Purwandari.2005. perkembangan peserta didik. Jurusan pendidikan luar biasa. Fakultas ilmu pendidikan. Unuversitas negeri yogyakarta

sugihartono, dkk. 2007. Psikologi pendidikan.yogyakarta: uny press

KIAT WIRAUSAHAWAN YANG SUKSES

A. Karakteristik Sikap dan Perilaku Wirausahawan

Seorang wirausahawan adalah individu-individu yang berorientasi kepada tindakan, dan memiliki motivasi tinggi, yang beresiko dalam mengejar tujuannya. Untuk dapat mencapai tujuan-tujuannya, maka diperlukan sikap dan perilaku yang mendukung pada diri seorang wirausahawan. Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju/sukses. Daftar ciri-ciri dan sifat-sifat profil seorang wirausahawan:

1. Percaya Diri. Percaya diri adalah watak yang memiliki keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.

2. Berorientasikan tugas dan hasil, yaitu seorang yang memiliki watak kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan emiliki inisiatif.

3. Pengambil Resiko, yaitu seorang yang memiliki watak memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan.

4. Kepemimpinan, yaitu seorang yang memiliki watak bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.

5. Keorisinilan, yaitu seorang yang memiliki watak memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.

6. Berorientasi ke masa depan, yaitu seorang yang memiliki watak persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang berorientasi pada masa depan.

7. Jujur dan tekun, yaitu seorang yang memiliki watak memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja

Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:

1. Disiplin

Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.

2. Komitmen Tinggi

Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komimten yang jelas, terarah dan bersifat progressif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan mengidentifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, problem solving bagi masalah konsumen, dan sebagainya. Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadap konsumen, akan memiliki nama baik (goodwill) di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.

3. Jujur

Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purna jual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan.

4. Kreatif dan Inovatif

Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreatifitas tersebut sebaiknya adalah dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil. Namun, gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi. Gagasan-gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan yang bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar. Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku dipasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen.

5. Mandiri

Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain.
Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.
Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.

6. Realistis

Seseorang dikatakan Realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasionil dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasionil dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.

B. Kiat Memulai Usaha

Memulai usaha merupakan hal yang mudah dan menantang tetapi butuh kiat-kiat agar lebih mudah dalam memulai usaha. Demikian kiat-kiat dalam memulai usaha:

1. START WITH A DREAM

Mulailah dengan sebuah mimpi. Semua bermula dari sebuah mimpi dan yakinkan akan produk yang akan kita tawarkan. A dream is where it all started : Pemimpilah yang selalu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk, cara pelayanan, jasa, ataupun ide yang dapat dijual dengan sukses. Mereka tidak mengenal batas dan keterikatan, tak mengenal kata “tidak bisa” ataupun “tidak mungkin”.

2. LOVE THE PRODUCTS OR SERVICES

Cintailah Produk Anda. Kecintaan akan produk kita akan memberikan sebuah keyakinan pada pelanggan kita dan membuat kerja keras terasa ringan. Membuat kita mampu melewati masa-masa sulit. Enthusiastism and Persistence : Antusiasme dan keuletan sebagai pertanda cinta dan keyakinan akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru.

3. LEARN THE BASICS OF BUSINESS

Pelajarilah fundamental business. BEYOND THE “buy low, sell high, pay late, collect early”: Tidak akan ada sukses tanpa ada sebuah pengetahuan dasar untuk business yang baik, belajar sambil bekerja, turut kerja dahulu selama 1-2 tahun untuk dapat mempelajari dasar-dasar usaha akan membantu kita untuk maju dengan lebih baik. Carilah Guru yang baik.

4. WILLING TO TAKE CALCULATED RISKS

Ambillah resiko. The Gaint that u will be able to achieve is directly proportional to the risk taken: Berani mengambil resiko yang diperhitungkan merupakan kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proporsional terhadap resiko yang akan diambil. Sebuah resiko yang diperhitungkan dengan baik-baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil. Dan inilah faktor penentu yang membedakan “entrepreneur” dengan “manager”. Entrepreneur akan lebih dibutuhkan pada tahap awal pengembangan perusahaan, dan manager dibutuhkan akan mengatur perusahaan yang telah maju.

5. SEEK ADVICE, BUT FOLLOW YOUR BELIEF

Carilah nasehat dari pakarnya, tapi ikuti kata-kata kita. Consult Consultants, ask the experts, but follow your hearts. Entrepreneur selalu mencari nasehat dari berbagai pihak tapi keputusan akhir selalu ada ditangannya dan dapat diputuskan dengan indera ke enam-nya. Komunikasi yang baik dan kepiawaian menjual. Pada fase awal sebuah usaha, kepiawaian menjual merupakan kunci suksesnya. Dan kemampuan untuk memahami dan menguasai hubungan dengan pelanggan akan membantu mengembangkan usaha pada fase itu.

6. WORK HARD, 7 DAY A WEEK, 18 HOURS A DAY

Kerja keras. Etos kerja keras sering dianggap sebagai mimpi kuno dan seharusnya diganti, tapi hard-work and smart-work tidaklah dapat dipisahkan lagi sekarang. Hampir semua successful start-up butuh workaholics. Entrepreneur sejati tidak pernah lepas dari kerjanya, pada saat tidurpun otaknya bekerja dan berpikir akan bussinessnya. Melamunkan dan memimpikan kerjanya.

7. MAKE FRIENDS AS MUCH AS POSSIBLE

Bertemanlah sebanyak banyaknya. Pada harga dan kwalitas yang sama orang membeli dari temannya, pada harga yang sedikit mahal, orang akan tetap membeli dari teman. Teman akan membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasehat, membantu menolong pada masa sulit.

8. DEAL WITH FAILURES

Hadapi kegagalan. Kegagalan merupakan sebuah vitamin untuk menguatkan dan mempertajam intuisi dan kemampuan kita berwirausaha, selama kegagalan itu tidak “mematikan”. Setiap usaha selalu akan mempunyai resiko kegagalan dan bila mana itu sampai terjadi, bersiaplah dan hadapilah !

9. JUST DO IT, NOW!

Lakukanlah sekarang juga. Bila anda telah siap, lakukanlah sekarang juga. Manager selalu melakukan READY-AIM-SHOOT, tetapi entrepreneur sejati akan melakukan READY-SHOOT-AIM ! Putuskan dan kerjakan sekarang, karena besok bukanlah milik kita.

C. KUNCI SUKSES USAHA

William A. Ward pernah berkata, "Ada empat langkah mencapai sukses, yakni perencanaan yang tepat, persiapan yang matang, pelaksanaan yang baik, dan tidak mudah menyerah." Gunakan falsafah Ward ini agar sukses. Perinciannya sebagai berikut :

1) Ikuti perkembangan jaman: Bergabunglah dalam organisasi yang berkaitan dengan bisnis Anda. Banyak membaca dan gali informasi sebanyak mungkin. Internet akan banyak membantu Anda.

2) Buat rencana keuangan : Catat semua pemasukan dan pengeluaran setiap harinya. Buat target jangka pendek dan jangka panjang. Jangan pernah menyerahkan kondisi keuangan pada nasib. Perhitungkan dengan matang.

3) Perkirakan aliran uang tunai : Anda harus bisa memperkirakan aliran uang tunai, paling tidak tiga bulan ke depan. Jangan membuat anggarkan pengeluaran yang lebih besar dari itu.

4) Bentuk dewan penasehat atau cari tenaga ahli, untuk memberi ide, saran atau kritik terhadap Anda dan produk yang ditawarkan Mereka bisa berupa teman-teman atau anggota keluarga yang dipercaya.

5) Jaga keseimbangan antara kerja, santai, dan keluarga : Tak perlu ngoyo, karena sesuatu yang dikerjakan dengan ngoyo, hasilnya tak akan maksimal. Lagi pula, badan dan otak butuh istirahat.

6) Kembangkan jaringan (network) : Tak ada salahnya berkenalan dan bergaul dengan orang-orang yang berhubungan atau bisa mendukung bisnis Anda. Siapa tahu ada ide yang bisa digali.

7) Disiplin/motivasi : Aspek terberat dalam menjalankan usaha sendiri adalah disiplin atau motivasi untuk bekerja secara teratur. Untuk mengatasinya, buatlah daftar apa saja yang harus dikerjakan hari ini dan esok. Tentukan target yang harus dicapai dalam minggu ini.

8) Selalu waspada dan siap : Rajin-rajin melakukan evaluasi terhadap pasar, produk dan sistem pemasaran. Kalau perlu, ubah cara kerja agar lebih efisien. Perbaiki cara pemasaran atau kualitas produk.

9) Cintai pekerjaan Anda : Bagaimana akan sukses, jika Anda tak punya “sense of belongin” pada pekerjaan dan produk yang dihasilkan. Cintai pekerjaan dan produksi sendiri, dan uang akan mengikuti Anda.

10) Jangan mudah menyerah : Para pengusaha sukses pun pernah mengalami kegagalan. Jika ingin cepat berhasil, segeralah bangkit dan belajar dari kegagalan. Jangan bersedih terlalu lama, apalagi menyerah.


D. STRATEGI MERAIH KEMENANGAN

Apakah Anda selalu menganggap diri sendiri sebagai seorang pecundang ? Cara mengatasinya, belajarlah menjadi pemenang seperti impian Anda. Jika Anda punya kekuatan untuk menang, Anda dapat mencapai karir dan mimpi-mimpi Anda selama ini. Berikut tipsnya :

1) Kekuatan untuk menang berasal dari pikiran Anda sendiri. Teddy Roosevelt, mantan presiden AS, berujar, “Seluruh sumber daya yang kita perlukan ada dipikiran.” Anda telah memiliki segala yang diperlukan untuk jadi seorang pemenang.

2) Yakinlah pada diri Anda. Tanpa kegagalan, Anda harus yakin bahwa Anda dapat mencapai tujuan dalam hidup ini. Jika tak yakin memilikinya, maka Anda tidak akan mencapainya.

3) Ketahuilah sesuatu yang membuat Anda bahagia. Jika Anda adalah orang yang senang berada di tengah orang banyak sementara Anda bekerja di sebuah gudang penyimpanan, silahkan Anda memikirkan kembali pilihan karir Anda.

4) Evaluasi talenta Anda dengan jujur: Jika Anda tidak tahu kekuatan dan hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan, Anda mungkin saja salah menilai pekerjaan yang tepat untuk Anda. Mungkin saja Anda yakin memiliki kemampuan untuk melayani konsumen dengan baik, tapi bos dan mitra kerja menilai Anda butuh berlatih lagi.

5) Jangan biarkan latar belakang menentukan masa depan Anda: Jika pengalaman kerja Anda tidak terlalu mulus, jangan biarkan hal ini mempengaruhi prospek karir Anda. Bila Anda telah memiliki tujuan, fokuslah pada hal ini. Jangan terpaku pada sindroma “saya ini orang malang” jika tidak berhasil mencapai sukses.

6) Ikuti teknik visualisasi cepat ini : gambarkan diri Anda tengah berlari dengan tim sepak bola Bayangkan gawang adalah tujuan karir atau keinginan pribadi Anda. Bayangkan pula diri Anda yang berhasil menggolkan bola ke gawang lawan.

7) Kekuatan untuk menang adalah di tangan Anda: Tidak ada seorang pun yang dapat menyerahkan kesuksesan itu pada Anda. Andalah yang harus mewujudkan itu. Melakukan sesuatu adalah satu- satunya cara untuk mencapai tujuan.

PENUTUP

KESIMPULAN

Tidak ada wirausaha satuoun yang susah, yang susah adalah memulainya. Jiwa yang berani untuk memulai wirausaha. Berani menanggung resiko berarti berani menjadi orang sukses. Kumpulan jurnal yang telah disatukan ini sangat bermanfaat bagi anda yang hingga kini masih takut memulai usaha.

DAFTAR PUSTAKKA:

http://www.scribd.com/doc/3989799/Kiat-Sukses-Wirausaha DIAMBIL PADA: 4 nOV 2010 PUKUL 16.00

http://adesyams.blogspot.com/2009/09/karakteristik-sikap-dan-perilaku.html DIAMBIL PADA: 4 nOV 2010 PUKUL 16.15

http://ekonomi.kompasiana.com/group/moneter/2010/10/16/kiat-cerdas-menambah-penghasilan/ DIAMBIL PADA: 4 nOV 2010 PUKUL 16.30

http://arunals.wordpress.com/2010/01/11/tahukah-anda-ciri-%E2%80%93-ciri-sufi-corporate/

Tahukah Anda Ciri – Ciri Sufi Corporate ??? DIAMBIL PADA: 4 nOV 2010 PUKUL 16.35