Rabu, 06 Mei 2009

DOSEN PLUS-PLUS,MAHASISWA MINUS-MINUS

Sebagian besar pandangan masyarakat terhadap Dosen Plus adalah dosen yang keren, lebih cerdas, meyakinkan karena mempunyai berbagai pengalama. misalnya dosen yang sedang mengampu suatu mata kuliah di Universitas A, tapi dosen tersebut juga menampu di universitas B. Fine, bisa diterima sih asal bisa bagi waktu dan berlaku adil terhadap mahasiswa dua universitas tersebut. emmm,,,, Dosen plus bisa juga seorang Dosen yang selalu aktif dalam berbagai kegiatan kepanitiaan. misal sertifikasi pendidik, kepanitiaan penerimaan mahasiswa baru atau kepanitiaan Lomba Karya Tulis Mahasiswa tingkat propinsi bahkan nasional. OKe.. emang keren sih jadi dosen kaya gitu. tapi jangan seperti dosenku. neh aku mau berbagi pengalaman ajah. mungkin curhatanku kali ini adalah sebuah bentuk kekecewaanku terhadap sosok guru dan pihak Prodiku yang tidak menggubris aspirasi mahasiswa.
  • aku SEBEL dengan satu dosen Plus yang mengampu matakuliah yang paling penting yang sedang berlangsung saat ini. sebut saja Dosen A. Dosen A ini termasuk dosen Plus karena dia pinter, banyak karya yang telah dia buat, setiap ada proyek atau kegiatan pasti pihak prodiku mengajukan dosen a sebagai perwakilan. Sekarang ini dosen A sedang menyelesaikan S3 nya di uNY. tapi anehnya sama pihak Prodi dosen A tersebut diamanahin untuk mengampu 4SKS. aku sebel kenapa? Karena dosen A tidak pernah masuk kelas. awalnya sih masuk. kami masuk seminggu 2kali. menginjak pertemuan ke5 eh dosen tersebut sering bolos. ada acara ini lah, ada acara itu lah, jadi pengawas ujianlah, jadi panitia itulah atau segudang alasan tentang dateline S3 nya. payahnya yang bikin aku makin sebel kemarin itu Dosen A masuk ke kelas. lalu dia bilang "apa ini? presensinya ko di tipex? pokoknya saya ga mau tau, silahkan selesaikan dulu presensinya. kalo belom selesai saya tudak mau memberikan kuliah"
    apa-apaan? dia dah bolos ga ngajar kami selama 15kali pertemuan masa kami mahasiswa harus presensi 20kali. padahal kami baru kuliah 5kali. SEBEL!!! ko ad sih Dosen kayak gitu??? aku ga rela!!!cause sistem di Fakultasku tuh dosen Banyaknya gaji Dosen sesuai Jumlah kehadiran, kehadiran di tandai dengan presensi. lha kalo maki ga kuliah tapi disuruh presensi kan menguntungkan dia!!! Masa mau makan gaji buta!! padahal Kewajibannya ga dilakukan,... aku SEBEL ga cuma itu aja sih Dosennya itu menurutku sama aja KKN. Korupsi waktu!!! ngakunya udah ngajar tapi nyatanya apa!!! kuliah ku yang satu ini menurutku sebagai ajang PEMBOHONGAN dan PEMBODOHAN. terus kami juga dirugikan!!!
ini dia kegiatanku sehari hari selama kuliah semester4. menunggu-menunggu-menunggu. menunggu dosen. tapi anehnya kalo kami udah nunggu lebih dari 30menit lalu kami pulang. (pernah suatu hari) dosen A tiba-tiba datang, lalu marah-marah karena di kelas ga ada mahasiswanya satupun. ya pantas aja kelasnya kosong wong udah telat lebih dari 30 menit ko. jadwalnya kuliah jam 11.00, Dosennya datang jam 11.30, bahkan pernah jam 12.00. Dosen payah!!!
kayak gini namanya Dosen Plus-Plus tapi bikin Mahasiswa Minus-minus!
  • yang kedua sebut saja Dosen B. aku BENCI Dosen B. dia termasuk dosen Plus-Plus karena dia juga pintar, pinter banget bikin karya tulis, suka jadi panitia apalah atau ditunjuk jadi apa. kuakui dia memang pintar tapi tetap aku Benci Dia. tau ga? SElama 4kali pertemuan dia tu njelasin materi yang sama!! pertanyaannya sama! kata-katanya sama! bahkan joke-nya juga sama!!!! GILA!!!! apa dosenku tu ga punya silabus? apa dia tu ga pernah ngerencanain minggu ini bahas apa? besok apa? bener-bener GILA!!! terus kami diseruh buat 12 kelompok untuk presentasi. matakuliah ini kami mengambil 2sks atau 16kali pertemuan. nah saat kelompok satu presentasi tu dah pertemuan ke-8 otomatis tinggal 8kali pertemuan lagi. tapi apa? Dosennya tu ga tau apa ga mau tau. setelah kelompok satu presentasi Dia komentar,,,,,terus!! pertemuan ke-9 kelompo 2 maju setelah mereka maju eh dosennya maju nerocooooos terus sampai jam berakhir. pertemuan ke 10 giliran kelompok 3 presentasi, eh masih aja ga berubah masih aja ngomong!! nerocos! ga penting banget deh! lha wong setiap pertemuan yang dibicarakan sama!! aku dah ga tahan. lalu aku angkat tangan aku bilang "pak kita kan ada 12 kelompok, kalo tiap pertemuan cuma satu kelompok yang presentasi kan kasihan kelompok yang belakang ga dapat kesempatan untuk presentasi. padahal presentasi adalah salah satu penilaian. saran saya adalah mbok tiap pertemuan ada 2-3kelompok yang maju presentasi" Eh si Dosen B tu ga terima, katanya: "kalo mempelajari sesuatu tu yang gamblang, harus dibahas bla,,,, bla,,, bla,,," emang bener sih kata dosenku tapi ya liat-liat kondisi. jadi orang tu yang fleksibel. padahal seharusnya setelah semua kelompok presentasi kami harus mengejar buaaanyak materi yang belu pernah kita bicarkan dan pelajari. lha kalo kita presentasi 12kelompok 12 pertemuan ga bakalan bisa!! presentasinya ga kelar, materinya buuuanyak yang ga kelar. belom lagi Dosennya kalo bolos.

kadang aku berfikir; kalo dosen-dosenku ga beres kaya gini, pada gampangin ga menuntaskan materi kayak gini terus besok gimana pusingnya aku, setelah aku jadi guru yang langsung praktik mengajar? aku ga tau apa-apa! wah, kaya gini mana nya mal praktik. yah, mal praktik pendidikan.

sebenarnya kami mahasiswa itu punya potensi yang cukup baik. kami bisa berfikir kritis dan sudah bisa diajak mandiri. tapi kalo dosen sebagai fasilitatornya kerjaannya bolos ngajar dan ga bisa mengakomodir kebutuhan mahasiswa, pada akhirnya mahasiswalah yang dirugikan.

bagi dosen yang merasa Dosen plus-plus jangan egois donk. ingat tujuan awalnya apa? bukankah tujuan awal jadi seorang pendidik (dosen), bukan seorang yang plus-plus yang sibuk sana sini tanpa mempertimbangkan kuliah mahasiswanya. ingatlah sebuah kepanitiaan itu cuma sambilan. bukan hal yang pokok. kalopun dosen mau berniat ga masuk karena suatu acara yang ga bisa ditinggalkan sebaiknya bilang pada mahasiswa, mengganti pada hari ayng lain, atau memberikan tugas yang sepadan untuk mengganti kuliah pada saat itu.

pesanku: jangan berikan ketidak pastian pada kami!!!

4 komentar:

  1. haduwh,,prihatin qiqi ma dosen fip,,,yang sabar ya buw,,,,

    moga ja bliau2 diberi pencerahan,,

    mereka tentunya bangga punya mahasiswa yang kritis kaya' putri,,seharusnya lebih dieksplor lagi,,ya,khan pak dosen???(pura2 berbincang dengan bliau2 itu),,hwekeke,,,

    9anbatte buw!!

    BalasHapus
  2. Nasibmu kuwi, Nduk.
    Simng sabar...

    BalasHapus
  3. Tak ku sangka put...!! ternyata dirimu perhatian bangets ya am pk dosen. He..He... Seharusnya mereka dengerin aspirasimu yo put?? Tapi aku yo setuju put ma pendapatmu, pi anehnya mereka kok ga nyadar2 ya.. ud mengabaikan mhsnya. Ywdah g perlu kesel lh, ambil pelajaran yg positif aj..., mungkin aja mrk dh nganggep kita dewasa to, msak mnt ditungguin trus, bljar ndiri lh..! Eh put bukane klo kosong pd seneng...?? Tapi lama2 bosen juga sich. Aku juga heran ktnya UNY mw menuju WCU (World Class UniversitY githu...), tp kok ya dosenya blom profesional?? Jd bingung deCh.. Tp ya jangan cm mengejas dosenya lah kita juga musti berkaca... apa kita ud jd mhs yang baik n profesional?? Bukanya kta hrs mandiri dan pinter ngisi waktu luang?? Yoh sinau dewe put wlau ga da dosene,,, Semangat put,, Chayoo...!!!

    BalasHapus
  4. terimakasih teman-teman atas komentarnya

    BalasHapus

mua komentar yuuuk